Jumat, 03 Desember 2010

mbahbaidowipejuangdemokrasi: Mahalnya Hidup di Indonesia!!!

mbahbaidowipejuangdemokrasi: Mahalnya Hidup di Indonesia!!!: "Sungguh ironis jika kita melihat hiruk pikuk percaturan politik yang terjadi di indonesia saat ini. Ditengah pembakaran semangat reformasi 1..."

Mahalnya Hidup di Indonesia!!!

Sungguh ironis jika kita melihat hiruk pikuk percaturan politik yang terjadi di indonesia saat ini. Ditengah pembakaran semangat reformasi 1998, seharusnya bangsa tercinta ini me-reinkarnasi menjadi bangsa yang baik (secara moral n ekonomi) tapi nyatanya carut marut birokrasi, hukum, kian tak dapat ter-prediksi dengan akal waras. Reformasi sudah bergulir selama 12 tahun tp hasil reformasi itu masih dirasa tumpul dan belum mempengaruhi kehidupan bangsa ini.

Pasal 27 menyebutkan "Setiap warga negara berhak mendapatkan penghidupan dan  pekerjaan yang layak" akan tetapi semua itu hanya isapan jempol. Yang kaya semakin kaya yang miskin semakin melarat, itulah pemandangan unik yang terjadi dewasa ini. Dikejauhan sana ramai terdengar akan membangun ekonomi kerakyatan tapi itu semua hanya paradoks belaka seperti parodi yang tag kunjung usai. Sebagai anak bangsa, kami merasa prihatin dengan keadaan ini. Kritik ,saran, rasanya sudah tak mempan jika di lontarkan kepada bapak-bapak yang terhormat

Kursi empuk menjadai rebutan, politik dagang sapi selalu di pertontonkan, kami sebagai rakyat miskin,rakyat pinggiran merasa di abaikan serta kurang diperhatikan. kami harus berjuang hidup sendiri diatas kepungan KAPITALISME dan NEO-LIBERALISME. Siapa yang akan kami mintai tolong jika leher kami kering dan jika perut kami keroncongan??? Mereka sebagai pemimpin seakan tag peduli dan terkesan lupa akan janji-janji manisnya. Dari situlah kami menyimpulkan bahwa hidup di Indonesia sangat mahal sekali, sikap individualisme mulai menjadi racun dan interaksi masyarakat saat ini menjadi kian tag terarah.

Sudah saatnya kita melakukan pembenahan, baik mental, moral maupun spiritual. Tak kalah penting, kita juga harus meletakkan nilai KREATIVITAS menjadi nilai tawar yang ingin dijual kepada dunia. Pemuda yang katanya menjadi tulang punggung bangsa harusnya bisa menjadi penengah dan mengawal dinamika bangsa saat ini. Dari situlah akan lahir dan  menjadi semangat pemuda yang gigih untuk membangun bangsa dengan kemandirian seperti menciptakan lapangan kerja sendiri, berjiwa enterprenurship dan menggunakan akal sehatnya untuk hal-hal yang penting. 2010 bukan jamannya lagi berteriak-teriak dijalan akan tetapi membenahi diri dengan kemandirian dan tak bergantung pada orang lain atau pemerintah!!!